Penyakit Covid-19 digeruni?
Bagaimana SIC bisa membantu kekuatan tubuh anda?
Disebut sebagai Novel Coronavirus, ini merujuk pada istilah virus baru yang tidak pernah terlihat sebelumnya pada manusia, virus ini telah mengorbankan sekitar 82,992 individu dari 183 buah negara pada 8 April yang lepas. Bahkan, tidak ada tanda-tanda virus ini akan dihapuskan seiring waktu, apalagi vaksinnya masih belum tersedia oleh mana-mana negara.
Virus baru ini menyebar di antara individu ini tersebar melalui saluran pernapasan hasil dari batuk atau bersin mula terdeteksi pada pertengahan Desember 2019 di Kota Wuhan, Hubei, China. Virus ini telah diakui sebagai pandemik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Novel Coronavirus ini kemudian ditafsirkan sebagai gelaran Covid-19 di seluruh dunia. Statistik dari WHO hingga 8 April menunjukkan sebanyak 1,4441,128 individu di seluruh dunia telah terinfeksi di mana 307,819 individu sekaligus persamaan dengan 21.36 persen telah berhasil sembuh dari penyakit ini.
Tim medis dan pemerintah di semua negara yang terkena dampak
covid-19 dengan jelas menyatakan bahwa penyakit ini menyebar
dengan cepat dan cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan
memutuskan rangkaian jaringan Covid-19 dengan “berkurung” di rumah.
Masyarakat di seluruh dunia juga disarankan untuk sering menjaga
kebersihan pribadi, mencuci tangan dan melakukan jarak sosial setidaknya
hanya satu meter saja.
Bahkan, masyarakat juga disarankan untuk bersikap positif dan disarankan
untuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit itu sendiri
yang hanya bisa dicapai melalui nutrisi permakanan yang sehat.
Berdasarkan statistik Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) hingga pukul 12.00 siang pada tanggal 8 April, sebanyak 4,119 individu terinfeksi Covid-19 dimana dari jumlah tersebut sebanyak 65 kematian dicatat. Total penyembuhan yang yang berhasil dicatat sebanyak 1, 487 kasus.
Jadi anda tidak hanya harus tahu apakah itu Covid-19, penyebabnya dan tanda-tanda pengidap penyakit pandemik ini tetapi anda perlu tahu bagaimana mencari jalan alternatif yang harus dihindari bagi mengelak menjadi pasien penyakit Covid-19.
Kasus yang melibatkan individu yang mempunyai sejarah penyakit yang tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, asma dan masalah ginjal merupakan kasus dikategorikan berisiko tinggi jika terinfeksi Covid-19 karena memiliki sistem kekebalan imun tubuh yang rendah.
(sumber daripada doctoroncall.com.my)
Masa inkubasi (waktu yang diambil untuk gejala pertama sampai menunjukkan dirinya setelah seseorang terinfeksi virus) untuk Covid-19 ini dijangkakan berada dalam waktu 14 hari. Itu berarti seseorang yang terinfeksi virus ini tidak akan memiliki gejala atau tanda selama 14 hari dan berpotensi menyebarkan penyakit dari waktu ke waktu.
Berikut adalah gejala dari Novel Coronavirus 2019:
Gejala ini tidak spesifik untuk Coronavirus 2019 seperti yang anda tahu. Demam bisa disebabkan oleh pelbagai kondisi medis seperti terinfeksi kuman, penyakit, kanker dan banyak lagi. Demam bisa muncul lebih awal 3-5 hari setelah orang tersebut terinfeksi virus tetapi tidak mungkin tidak terdeteksi oleh orang keramaian jika suhu demamnya tidak terlalu tinggi.
Seperti virus pernapasan lainnya seperti virus influenza, pasien dengan Novel Coronovirus 2019 juga biasanya memiliki gejala batuk karena virus dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menyebabkan iritasi.
Ini adalah hasil dari infeksi saluran pernapasan yang lebih rendah atau radang paru-paru. Napas pendek seharusnya tidak terjadi jika terinfeksi hanya di saluran pernapasan bagian atas seperti hidung dan tenggorokan. Ini adalah salah satu gejala penting yang membutuhkan perhatian untuk orang yang berisiko tinggi terhadap infeksi Novel Coronavirus 2019.
Gejala ini tidak diketahui mengapa ia bisa terjadi, tetapi bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti anemia (sel darah merah rendah), tekanan darah rendah atau karena infeksi akut seperti infeksi influenza.
Sakit tenggorokan tidak jarang dan bukan gejala utama untuk Novel Coronavirus 2019.
Beberapa pasien mungkin memiliki gejala ini dan tidak diketahui sebabnya mengapa ia bisa terjadi.
1. Berpotensi menjadi risiko kematian jika terinfeksi Covid-19 karena imunitas tubuh yang rendah.
Tentu saja anda harus khawatir tentang pandemic Covid-19 ini terutama untuk
individu yang memiliki kekebalan tubuh rendah dan memiliki sejarah penyakit
kronos. Kekhawatiran ini tidak cukup begitu saja jika individu tersebut
tidak mengambil langkah proaktif dan alternatif untuk meningkatkan
lagi daya tahan tubuh masing-masing.
Penyakit kronis tentu saja dianggap sebagai salah satu pembunuh utama di negara ini,
bagaimana pun, kehadiran virus baru selama lebih dari empat bulan lalu juga perlu
diberi perhatian dari semua tahap umur masyarakat.
Meskipun banyak kasus kematian Covid-19 telah terinfeksi warga tua,
ada sekitar dari 25 kasus lagi dari bukan warga tua dan mempunyai riwayat
penyakit lain. Oleh karena itu, disarankan bagi masyarakat berusaha untuk
meningkatkan kekebalan tubuh masing-masing.
All Right Reserved © 2020-2021 | Superteam Global